Menyimpan Hati, Mengantung Perjodohan

Sudah mendekati hampir tiga tahun. Cintaku. Buat kamu. Tapi sesuatu terjadi.

Kita ngambang dan nggak jelas selesai atau nggak selesai, ada hubungan atau nggak ada hubungan begini, membuatku begitu sakit. Aku hanya bisa memikirkan kamu. Tidak dan bukan orang lain. Itu memang tidak cukup mampu untuk membunuhku. Namun, cukup untuk membuatku tersiksa sepanjang waktu.

Bagaimana jika aku dengan orang lain? Bagaimana jika aku tidak bisa melepasmu dalam hatiku. Hingga aku bersama orang lain selain kamu?

Kamu jangan bener-bener diemin aku giniiiiii…hhuhuhu

Aku nggak pernah tahu seserius apa kamu. Namun, aku juga nggak pernah bisa memalingkan diri darimu. Aku tidak bisa menoleh pada orang-orang yang menungguku. Cintamu? Pelukmu? Palsukah? Seriuskah? Tidak bisakah kita banyak berbicara? Menjabarkan apa yang terjadi padaku agar aku mengerti, karena aku benar-benar tidak mengerti. Tidak mengerti!!!!!!!

Aku cuma sayang kamu. Cuma mau rawat kamu kalau sakit, bukan orang lain. Cuma mau ngurus keperluanmu, bukan orang lain. Cuma mau memahami kamu, bukan orang lain. Cuma mau kasih yang terbaik buat hidupmu..

Tapi aku nggak tahu apa-apa. Ngak tau banyak. Tentang kamu.

Dan..

Aku khawatir dalam waktu dekat akan dilakukan perjodohan dengan seseorang yang bernama Ari. Seseorang yang aku tahu. Namun, tidak aku kenal. Dia putri dari orang yang dekat dengan keluarga kami. Sekarang dia di Balikpapan. Lebaran beberapa hari yang lalu orang tuanya banyak bicara denganku. Mengenai Ari, dan begitu banyak pertanyaan yang ditujukan padaku.

Aku mulai memprediksi apa yang akan terjadi kemudian dengan dua keluarga kami ini. Aku mulai memprediksi apa yang akan terjadi setelah keluarga dari pihakku datang ke rumah keluarganya itu. Aku tidak mau. Nggak mauuuuuuu!!!!!!!

Aku tidak ingin itu terjadi.

Nggak mauuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuu…

Ini sudah pernah aku dengar beberapa tahun sebelumnya. Sudah pernah aku dengar ketika aku tidak sengaja masuk ke rumah sebelah saat mereka saling berbicara satu sama lain. Tidak inginnnnn yang beginii!!

Aku tahu Ari. Aku lupa mukanya. Aku nggak tahu siapa, apa dan bagaimana dia. Aku nggak kenaaaalll!!!!!!!

Jangan nikahkan aku dengan pilot satu ituuuuu! Nggak maaaaauuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuu >_<

Aku nggak bisa hidup dengan orang yang tidak membuatku nyaman di sampingnya.

Tolong biarkan aku memilih.

Ah..nasib cinta sebelah pihak, begini ini. Sugguh sayang, sayang betul, tapi………………………….ya gitu lah..

 

Regards

Shinta Ayu Pratiwi

12.12pm

15 Agustus 2013

3 responses to “Menyimpan Hati, Mengantung Perjodohan

    • Yup. Tapi saya sekarang sudah menikah. Alhamdulillah sudah hamil 3 bulan.. ^^
      Putus dengan lelaki itu, ehm ga bisa dibilang putus karena siapa sih saya ini? Perempuan bodoh yang digantung bertahun-tahun. Saya memutuskan mundur saat tahu tanggal pernikahannya. Jika ada kata yang bisa digunakan untuk menggantikan depresi yang teramat sangat, mungkin akan saya gunakan. But, Allah kasih lelaki plus sepaket dengan keluarga besarnya yang teramat sangat menyempurnakan hidup saya. Jauh berkali lipat diberikan kebahagiaan saat bersamanya. Karena memang benar yang pernah dikatakan orang, Semua akan indah pada waktunya. Semoga nasib yang terbaik buat ente yang sudah komen. Maaf yak..curhat..aahahaha :p

      • Alhamdulillaah.. Senang mendengar kabar bahagia itu. 🙂

        Semua akan indah pada waktunya? Maka buatlah itu menjadi selamanya.

        Curhat? Ngga kok. Santai aja.
        Iya. Terima kasih do’anya 😀

Tinggalkan komentar